How I Prevent Diaper Rash

Should have adding parenting section in my blog categories as I'll talk more about motherhood topics more often now. Well, maybe I'll add it later. My baby's comfort is always been my concern in these days, kalau kata peribahasa lebih baik mencegah daripada mengobati, that's right! Puji Tuhan, Baby J sejak bayi ngga pernah diaper rash dan ada beberapa tips yang aku mau share how I prevent it, terlebih lagi karena Baby J sejak lahir full diapers. #nonannylife

1. Change Diaper Often

Paling ngga setiap 4 jam sekali, diaper perlu diganti untuk menghindari kulit bayi dalam keadaan lembab yang terlalu lama.

2. Not to tight!

Make sure not to fasten the diaper too tight and pressed the skin tightly!

3. Lactacyd Baby every bath time

Saya menggunakan Lactacyd Baby setiap memandikan Baby J dibagian yang tertutup diaper. Lactacyd Baby lembut untuk kulit bayi karena memiliki pH 3-4 jadi tidak mengambil kelemaban alami kulit bayi.

Cara Pemakaian:
a. Kocok sebelum digunakan
b. Encerkan 2-3 sendok teh (sekitar 5ml) di telapak tangan. Gosokkan dengan lembut di area yang terkena rash maupun area yang ingin di prevent lalu bilas dengan air bersih.

Mengapa saya pilih Lactacyd Baby, karena komposisinya terbukti aman untuk kulit bayi, yaitu:
Aqua, TEA-lauryl sulfate and Ammonium lauryl sulfate, Arachis hypogea oil and Diethylene glycol stearate and Ethylene glycol stearate, Lactic acid, Whey filtrate, Ethylhydroxyethylcellulose, Natural orange flavor, Sodium methyl paraben, sodium hydroxie, Cholesterol, Phosphoric acid.

4. Always moisturize!

Selalu berikan moisturizer pada area kulit bayi yang tertutup diaper.

5. Air time

Cukup penting untuk meng-expose baby's bare bottom to air for some naked time! Jadi, ada waktu untuk 'bernafas' karena seharian menggunakan diaper.

That's how I prevent it. I hope this post help all the mommies out there.